Aku bertengger di tempat favoritku yang sangat asik, di teras rumah tempat ku bisa melihat hamparan langit luas dan tanpa batas..tiba tiba, aku ingat kejadian siang tadi,. seharusnya aku menemui sahabatku siang tadi,
tapii...
sayang sekali,,
aku tidak dapat menjumpainya..
jika aku boleh memberikan perumpamaan untuk persahabatan ini dengan suatu benda,
aku akan menyamakannya dengan KERTAS..
karena aku akan memilih kertas karton yang tebal lalu melaminatingnya..
setelah itu, aku akan membingkainya, supaya kertas itu terlindungi dan tak akan rusak...
tetapi sepertinya aku tidak punya kesempatan untuk itu..
aku terlambat untuk pergi ke toko fotocopy untuk melaminatingnya..
aku terlalu lama menunda waktu untuk membeli bingkai pelindungnya...
dalam perjalananku
tiba - tiba hujan deras mengguyur jalanku..
kertas itu basah dan semakin rapuh..
terlipat dan basah..
aku melindunginya dalam tas ku yang juga basah kuyup..
kupeluk erat..
kugenngam kencang..
" Tuhan.. tolong jangan sampai kertas ini hancur, baru saja aku ingin memberi perlindungan yang ekstra untuk menjaganya.."
Kertas ini begitu berharga untuk ku..
ada impian yang tertulis di sana
ada janji yang tertulis di sana
ada kenangan yang teruntai di sana
ada gambar yang menjadi saksi di sana
ada misi yang akan kami bawa di sana..
Jangan sampai semuanya lenyap..
Aku tak tau dimana aku harus menulis kehidupan jika kertas ini rapuh...
dan, aku berteduh di bawah pohon cemara yang menjulang tinggi,
setinggi cita cita aku dan dia..
dan sekarang aku masih berteduh untuk menyelamatkan kertas ini,,
untuk menanti mentari yang memberi sinar hangat..
supaya kerapuhan karena basah di kertas ini lelah menggerayanginya..
aku akan bersabar untuk menanti sinar untuk kembali menghangatkan kertas ini....